Kabar tersebut lantas membuat manajemen hotel berang dan melaporkannya kepada kepolisian.
General Manager Hotel Megaland Solo, Porwanty Astuty, menjelaskan, manajemen hotel tak mengira ada peretasan yang menimpa Megaland Solo.
"Intinya kami meminta maaf atas ketidaknyamanan, kami shock kaget, ini di luar prediksi kami, running text hotel diretas oknum," jelasnya dalam jumpa pers yang dihadiri TribunSolo.com, Senin (5/3/2018) siang.
Tuty, demikian sapaan akrabnya, menjelaskan, kejadian running text diretas itu diketahui pada Rabu (28/2/2018) pukul 19.30 WIB hingga 20.30 WIB.
"Ada warga menelepon kami, bilang kok tulisan running text hotel ga benar," keluh Tuty.
General Manager Hotel Megaland Solo, Porwanty Astuty, menunjukkan bukti aduan dan surat penyita barang bukti, Senin (5/3/2018) siang. (TRIBUNSOLO.COM/CHRYSNHA PRADIPHA)
Lalu, pihaknya mengecek box running text yang ada di sekitar akses masuk hotel.
Ia mendapati tulisan running text telah diretas atau tidak sesuai dengan tulisan awalnya, yakni berisi kalimat jorok, 'Terima Service *****t ****k'.
Padahal seharusnya running text bertuliskan 'Welcome to Megaland Hotel Solo, Diskon 50 % kamar dan 30 % konsumsi di restoran'.
"Kami meyakini ada oknum meretas running text kami, saat itu juga pegawai IT kami sedang libur, ada oknum telah menjebol password kami," jelas dia.
Adapun kasus berlanjut kepada pengaduan kepada Satreskrim Polresta Solo.
Tepat pada Jumat (2/3/2018), Tuty membawa kasus tersebut ke kepolisian dan diterima dengan terbitnya surat pengaduan Nomor: No STDP/126/III/2018/RESKRIM.
"Lalu pada Sabtu (3/3/2018), polisi langsung olah TKP, sekaligus membawa barang bukti satu perangkat wifi dan satu box running text," bebernya.
Ia menegaskan bakal terus mengusut kasus tersebut dengan melaporkan pelaku peretasan dan penyebar video running text ke media sosial.
"Kami juga menyayangkan ada video (warga) yang telah menyebarkan isi running text usai diretas ke medsos, sudah kami sertakan dalam laporan," ucap Tuty.
"Kami mohin doa dan supportnya kawan-kawan, kami akan terus usut pelakunya," pungkasnya. (*)